Alihkan Belanja Rutin untuk Kebutuhan Mendesak
Di tengah situasi hiruk pikuk wabah virus Corona, tidak menyurutkan minat anggota dewan dari Kota Malang untuk melakukan kunjungan. Sementara, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk saat ini masih dinyatakan dalam keadaan aman dan PemdaDIY tidak menempuh langkah menutup akses kunjungan wisata dari luar daerah. I Made Riandiana Kartika, Ketua Badan Musyawarah DPRD Kota Malang menyampaikan apresiasi atas penerimaan kunjungan oleh Ketua DPRD Kota Jogja, karena di beberapa daerah sudah melakukan lock down. “Berkaitan dengan situasi ini, kami ingin tahu bagaimana penanganan wabah virus Corona dari pihak DPRD. Dari sisi penganggarannya bagaimana?” ucapnya.
H. Danang Rudyatmoko, Ketua DPRD Kota Jogja menyampaikan bahwa meski di DIY sudah ada pasien yang positif Corona, namun Gubernur DIY masih belum menyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Beberapa pertimbangan diantaranya adalah faktor ekonomi dan ketidaksiapan masyarakat atas dampak yang terjadi jika DIY di-lock down, karena khususnya Yogyakarta bidang pariwisata menjadi penggerak perekonomian yang utama. Terkait anggaran, pada hari Sabtu lalu, Danang hari Sabtu, ada diskusi kecil dengan BPKAD Kota Jogja untuk menggeser anggaran yang kira-kira tidak terlalu urgent kaitannya dengan upaya penanganan dan pencegahan Corona, misalnya untuk pengadaan hand sanitizer, tissue, dan hand wash. “Untuk itu, kami menginstruksikan pada teman-teman OPD untuk menggeser belanja rutin guna keperluan mendesak tersebut. Tentu saja perlu pertimbangan dan dasar yang kuat untuk melakukan tindakan ini, karena kaitannya dengan keamanan penggunaan anggaran agar tidak menjadi temua BPK,” terang Danang.
Di akhir pertemuan, Danang juga menyampaikan bahwa telah menghimbau kepada teman-teman di DPRD agar tidak menutup diri apabila ada gejala tidak enak di badan seperti panas dan sesak napas. “Jangan malu dibilang suspect, agar rantainya kelihatan. Jangan menutupi dan lebih baik mengisolasi diri,” katanya. (nnk/ast)