Cegah Klithih Mulai Dari Keluarga

Fenomena klithih kian marak di Kota Jogja dan yang lebih menyedihkan, korban dan pelaku rata-rata adalah pelajar yang masih di bawah umur. Hal ini menjadi keprihatinan kita bersama, tak terkecuali para orang tua. Kenakalan remaja hendaknya bisa diantisipasi mulai dari lokus yang terkecil, yaitu keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak-anaknya.

Pada kesempatan pengajian rutin yang diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan se-Kota Yogyakarta pada Rabu (5/2) pagi, Ust.Drs.H.Thoyip Hidayat, M.Si menyampaikan bahwa untuk mencegah klithih di kalangan remaja harus dimulai dari orang tua. Ada 3 (tiga) hal yang wajib diajarkan kepada anak, yaitu senang membaca Al Qur'an, cinta pada Rosullullah, dan berakhlak yang baik. Al Qur'an merupakan pentunjuk bagi manusia, petunjuk bagi orang yang bertaqwa, membedakan yang hak dan batil, peringatan bagi orang yang lupa, dan obat bagi sakit hati. Oleh karena itu, anak harus dipahamkan pada Al Qur'an. “Hidup penuh dengan masalah. Untuk menyelesaikan masalah-masalah itu, kita harus berpedoman pada Al Qur’an. Semua akan lebih mudah jika dimulai dari kecil. Ibarat belajar di kala kecil bagai mengukir di atas batu, belajar ketika tua bagai mengukir di atas air. Lebih sulit memang, tapi tidak ada kata terlambat. Untuk bisa berbuat kebaikan harus dengan latihan. Kebaikan harus dipaksakan, dimulai dari sekarang, dari diri sendiri, dan dari sesuatu yang kecil,” tutur Ust.Thoyip.

Bagi orang-orang yang beriman, Rasulullah Muhammad SAW adalah uswatun hasanah yang artinya suri tauladan yang baik. Segala sifat baik ada dalam diri Rasulullah. Bagaimana caranya untuk menanamkan rasa cinta pada Rasullullah? Orang tua dapat mengajarkan anak untuk banyak-banyak membaca sholawat dan melaksanakan sunnah-sunnah nabi. Sementara, akhlak yang baik meliputi akhlak yang baik pada Allah, pada alam sekitar, pada masyarakat, dan pada diri sendiri. “Manusia disebut sempurna imannya jika baik akhlaknya,” tegasnya.

Dalam kajian yang diadakan di Masjid Diponegoro, Balaikota tersebut Ustadz Thoyip juga berpesan pada ibu-ibu peserta pengajian agar bisa mendidik anak-anak dengan baik demi kuatnya agama, kuat secara ekonomi, kuat pengetahuannya, dan kuat sosialnya. Sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat bagi sekitarnya. Jika ke depan anak-anak tidak memiliki pengetahuan, maka akan tersingkir dari perkembangan jaman. “Anak-anak harus dilatih tanggung jawab sesuai dengan umurnya. Inshaallah ketika dewasa nanti akan mengerti tanggung jawab terhadap istri/suami dan anaknya,” ucap Ustadz. Demikian tausiyah yang disampaikan sebagai bekal bagi orang tua untuk langkah preventif agar terhindar dari klithih. (vie/ast)