Kampung Mangkukusuman Pilot Project Kampung Koperasi
Pada Senin (2/12), anggota DPRD Kota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardiyanto S.IP kembali turun ke lapangan sebagai rangkaian kegiatan reses selama 6 (enam) hari. Kali ini bertempat di Balai Kampung Pengok Kidul dengan melibatkan warga masyarakat dari 3 (tiga) kampung, yaitu : Kampung Pengok Kidul, Kampung Danukusuman dan Kampung Mangkukusuman. Pertemuan tersebut turut mengundang Ibu Lurah Baciro, perwakilan dari Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Yogyakarta dan Bappeda Kota Yogyakarta.
Dalam diskusi yang berlangsung, Fokki menjelaskan bahwa ada beberapa potensi muncul dari masing masing kampung yang seharusnya bisa ditangkap dan ditindaklajuti oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dalam rangka menyejahterakan masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan kebijakan pembangunan Kota Yogykarta yang sudah disepakati bersama yaitu berbasis kampung. Kampung Danukusuman berpotensi sebagai kampung budaya, karena di situ terdapat kelompok pasukan Bergodo, grup keroncong irama Kusuma dan orkes melayu Kusuma. Untuk Kampung Pengok Kidul muncul potensi sebagai kampung kuliner, karena di wilayah tersebut terdapat kelompok paguyuban 26 yang fokus dalam pemberdayaan ekonomi warga melalui UPPKS Rejeki Rahayu.
Sementara, potensi unik muncul dari Kampung Mangkukusuman, yaitu berpotensi menjadi Kampung Koperasi. Dikatakan unik karena bisa menjadi pembeda diantara kampung-kampung lainnya. Berdasarkan informasi dari warga, di sini terdapat koperasi dengan jumlah anggota yang cukup banyak dengan omzet pendapatan mencapai Rp 800 juta per tahun. Selain itu, koperasi ini berhasil menorehkan prestasi dengan menjadi juara 1 administrasi perkantoran pada tahun 2017. “Mengapa hal ini terlihat menarik? Karena sesuai dengan pasal 33 UUD 1945, soko guru perekonomian Indonesia adalah Koperasi. Di tengah tengah iklim kapitalisme masih ada koperasi yang dapat dikembangkan lebih maju lagi. Sesuai dengan usulan tokoh masyarakat Kampung Mangkukusuman, Bpk Bambang Istiarjo, berharap agar Pemerintah Kota Yogyakarta dapat membina koperasi ini lebih serius lagi,” terang Fokki.
Lebih lanjut Fokki menyampaikan bahwa dalam rapat dengan Dinas Koperasi, UMKM dan Nakertrans Kota Yogyakarta yang membahas KUA PPAS APBD 2020, terdapat kesamaan kehendak yaitu mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai Kota Koperasi. “Maka dengan adanya potensi Kampung Mangkukusuman dalam hal perkoperasian maka, saya sebagai anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta akan mengusulkan, memperjuangkan dan mengawal supaya Pemerintah Kota Yogyakarta bisa menjadikan Kampung Mangkukusuman sebagai pilot project Kampung Koperasi di Kota Yogyakarta, serta akan memasukkan dalam POKIR DPRD Kota Yogyakarta. Di sini saya meminta pada Ibu Lurah Baciro dan Bappeda untuk juga bisa mengimplementasikan hal tersebut,” tegas Fokki. (ant/ast)