Prokes Jangan Abai, Antisipasi Jangan Terlambat
YOGYA (KR) - Kasus Covid-19 kembali merebak seiring temuan varian Omicron. Menghadapi gelombang ketiga pada tahun ini, masyarakat diimbau agar jangan abai terhadap protokol Kesehatan (prokes). Begitu pula pemerintah
diminta jangan terlambat dalam melakukan antisipasi. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Yogyakarta Antonius
Suhartono, menjelaskan baik masyarakat maupun pemerintah sama-sama memiliki tanggung jawab dalam menangani pandemi. “Masyarakat tidak boleh mengedepankan egonya sendiri. Harus bisa bersama-sama menjalankan prokes dengan lebih ketat.
Pemerintah pun harus bisa menjamin kesehatan dan ekonomi warganya,” tandasnya. Anton, sapaan akrabnya, menilai baik masyarakat maupun pemerintah sudah memiliki pengalaman dalam penanganan pandemi. Terutama saat gelombang dua pada periode pertengahan tahun 2021 lalu akibat varian Delta. Saat itu penularan sangat cepat terjadi dan tingkat keparahan pasien pun tinggi. Dibarengi dengan sulitnya mengakses kebutuhan oksigen serta terbatasnya ruang perawatan di rumah sakit, telah mengakibatkan angka kematian akibat Covid-19 yang cukup tinggi.
Kendati varian Omicron tidak lebih parah dengan varian Delta sebelumnya, imbuh Anton, namun pemerintah dan masyarakat tidak boleh menganggap enteng. Bagi warga yang dengan daya tahan tubuh bagus, bisa jadi paparan virusnya lebih ringan atau bahkan sama sekali tidak bergejala. Akan tetapi bagi kalangan lansia, warga yang memiliki komorbid atau anak-anak yang belum divaksin, tentu bisa menjadi permasalahan serius.
“Yogya ini kan banyak ditinggali kaum lansia. Kita semua harus saling menjaga. Anjuran pemerintah harus ditaati bersama. Terutama dalam menggunakan masker serta tidak saling berkerumun. Kalau kita disiplin, pandemi pasti segera berlalu,” urainya. Dirinya juga berharap, pemerintah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik. Terutama tempat isolasi terpadu yang nyaman dan kapasitas besar maupun kamar perawatan di rumah sakit yang memadai. Tentunya hal itu didukung oleh tim medis yang selalu siaga. Berbagai program bantuan juga harus mulai disiapkan. Bukan hanya bantuan makan minum bagi penyintas yang melakukan isolasi melainkan bantuan social bagi warga yang secara tidak langsung ikut terdampak. (Dhi)-f