NCP Indonesia Cab. Yogyakarta minta kawal terkait anggaran dan fasilitas pelatihan untuk para Atlit

Komisi D DPRD Kota Yogyakarta menerima audiensi dari  National Paralympic Committee (NPC) Indonesia cabang Yogyakarta, Kamis 24 Maret 2022. Rapat audiensi ini di pimpin oleh Bapak Muh. Ahmad Fahmi Selaku Anggota Komisi D DPRD Kota Yogyakarta.

Pokok Permasalahan yang disampaikan oleh sekretaris NPC Cab. Yogyakarta yakni:
1.    Dari posisi kita, NPC sudah sejajar dengan koni, di tahun 2017 kita menanggapi surat dari Kemenpora, yang artinya KONI pusat disejajarkan dengan NPC pusat. NPC kota Yogyakarta ini kita berkarya di komplek SD Tegalmulyo Pakuncen dimana tahun lalu kita berada di Dispora dan berkantor di Balaikota dan kita berpisah dengan Dispora dan bersatu dengan Dinas Pendidikan, dimana bersatunya ini kami malah semakin nyaman karena teman-teman di Dinas sangat  welcome dengan NPC dan mau belajar.
2.    2)    NPC di DIY ini sudah sangat bagus perhatiannya, kita ketahui sendiri perhatiannya sangat bagus melebihi teman-teman di KONI artinya kita menjadi pusat perhatian dan berpikir bagus dengan semua ini. Dari segi penganggaran dan lain-lain lebih bagus dari KONI.
3.    3)    Anggota NPC mengakomodir disabilitas. Kita butuh seseorang untuk mengetahui ini. NPC masih bisa mengakomodir tuna wicara, kalau Internasional sudah tidak bisa karena berbeda dengan kewarnanegraan untuk berperan dalam pembangunan nasional. Yang jelas kami ingin mengharumkan nama Indonesia. Target kita di NPC kota tidak hanya mengirimkan atlet di daerah saja. Event yang terbesar teman-teman atlet NPC sudah sangat luas pencakupannya sudah sampai dunia. Kita mempunyai catatatn prestasi, yaitu 2017 yaitu disana ada event nasional kita mendapatkan perunggu. Tahun 2017 mengirimkan atlet untuk bergabung dengan kontingen Indonesia Asia Paragames Kuala Lumpur Malaysia. Turun dari olimpiade
•        Asia paragames
•        Seagemas
•        Pon


Teman-teman NPC sudah ada di level Internasional. Tahun 2017 tidak ada hentinya, tahun 2018 memberangkatkan 4 atlet dan berhasil mrndapatkan 3 medali a.n mas Gayus Prasetyo. Event Nasional di Solo kita mendapatkan 1 medali perunggu. Event Nasional kita juga menyumbangkan banyak atlet. Digelar tahun 2020 ditunda karena adanya pandemi ini alhamdulillah terselenggara tahun 2021 November memberangkatkan lebih dari 100 orang dari NPC kota yang ada disana turut menyumbangkan emas 22 emas catur angkat berat, untuk Indonesia dari kota Yogyakarta. Setelah bicara prestasi membicarakan sasaran kebutuhan problem terbesar yang kita hadapi saat ini salah satunya juga penjaringan atlet, NPC kan mengakomodir. Bedanya dengan KONI adalah dalam penjaringan.


NPC tidak bisa membibit disabilitas, tidak semudah itu kita harus mencari disabilitas lalu kemudian ada bibitnya baru kita akomodir, kita masih minum memiliki kerjasama dengan Pemerintah dan stakek holder, sehingga kami melakukan audiensi dengan bapak-bapak Dewan Komisi D untuk bisa mengawal kami terkait anggaran dan fasilitas pelatihan. Sarpas yang bisa mengakomodasi kami cuma stadion mandala krida. Untuk peralatan masih sangat minim . Kursi roda kalau tidak mendapatkan bantuan kita tidak punya, misal olahraga tenis lapangan olahraga yang sangat erat dengan kursi roda, itu sendiri bisa sebesar harga motor. Selain itu untuk pendanaan kita sangat minim, anggaran kita sangat jauh untuk angaran tahunan 2022 kita sangat turun, di sleman setelah ada porda uniknya di jogja porda dan parda bersamaan. Problemnya disini awalnya anggaran sangat minim untuk meraih prestasi disana, padahal awal kita masuk programnya adalah menambah atlet.

Program lanjutan ini harus ada, ketika menambah atlet kita juga harus menambah kualitas dan anggaran ini sangat minim, 2M sudah cukup action di kota karena di DIY 6M anggarannya suatu angka yang fantasis, DIY hanya menginginkan paten. Kita hanya dapat persepuluhnya (10%) dari anggaran target yang kita butuhkan. Sehingga diharapkan kita berprestasi lebih dari tahun lalu mengejar Sleman dan Bantul karena saat ini kita posisi peringkat 3. Membanngun atlet yang bagus, dan itu intinya berbanding lurus. Kita belum mengetahui setelah even biasanya mendapatkan apresiasi, kita berusaha disana. Kemarin penghargaan dan apresiasinya sangat bagus disamkana dengan teman-teman di koni dan upacara juga disamakan. Walaupun masih ada part yang kurang tapi masih ada perhatian yang sangat bagus.
Saat ini kita masih belum menemukan bagaimana cara kkita mendapatkan anggaran itu

Menanggapi hal ini Dwi Saryono selaku Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta menyampaikan ada beberapa hal bisa disoundingkan ke Dinas yaitu ada perencanaan untuk memberikan tali asih untuk atlet emas. Kita bisa menyampaikan ke Dinas Pendidikan terkait angaran tali asih dalam bentuk kegiatan yang sama, karena kalau kita menganggarkan untuk yang baru kita tidak bisa. Karena sudah terlanjur, nanti npc bisa mengajukan anggaran di tahun depan bisa diajukan nanti lewat RKA dan terperinci kegiatannya. Sama seperti koni ada pengurus, pengurus sampai tingkat kecamatan, npc bisa membentuk koordinasi di tingkat kecamatan juga jadi bisa menampung atlet daerah bisa berprestasi.

Kita  sesegera mungkin untuk menyampaikan dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan. Rencana kegiatan mungkin pelatihan dlsb. Terkait ini kita tetap akan didorong untuk kedepannya. Tahun ini belum bisa menjanjikan namun kita upayakan. Kita akan mengundang Dinas Pendidikan utuk membahas masalah ini. Sehingga tahun ini sedikit tidaknya terealisasi, tahun depan bisa semua Insyaallah. Mudah-mudahan ekonomi Pemkot Yogyakarta kembali pulih karena anggaran Dindik saat ini sudah 26% padahal amanat UU 20% saja.