YOGYA (KR) - DPRD Kota Yogyakarta tengah melakukan kajian kebijakan berkelanjutan terkait kenyamanan bersepeda. Hal ini karena Gerakan bersepeda di Kota Yogya harus mendapatkan perlindungan baik dari aspek hukum maupun kenyamanan. Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Ririk Banowati Permanasari SH, mengungkapkan kajian yang dilakukannya tersebut melibatkan banyak pihak. Di antaranya perguruan tinggi serta komunitas pesepeda. "Kajian akademis itu akan menjadi dasar bagi komisi untuk merumuskan regulasi yang nantinya berupa rekomendasi guna mendukung aktivitas bersepeda di Kota Yogyakarta," jelasnya. Menurut Ketua Fraksi Partai Gerindra ini, kegiatan bersepeda selama masa pandemi cukup diminati oleh masyarakat. Terutama manfaat Kesehatan yang akan dirasakan oleh pengendara di samping untuk menunjang sarana transportasi ramah lingkungan. Akan tetapi maraknya kegiatan bersepeda masih belum didukung dengan regulasi yang kuat dari pemerintah daerah. Ririk mengaku, Kota Yogyakarta dengan wilayah yang tidak terlalu luas sangat bisa diakses melalui sepeda. Dengan banyaknya perkampungan yang menjadi destinasi wisata alternatif, pemanfaatan sepeda-pun sangat potensial untuk mendukung pariwisata. "Kegiatan bersepeda di Kota Yogya harus terus didengungkan. Makanya kami di Komisi C secepatnya akan memberikan masukan Ke Pemkot dalam hal perumusan regulasi," tandasnya. Dengan adanya regulasi yang khusus mengatur kegiatan bersepeda serta perlindungan bagi pengendaranya, maka gerakan bersepeda akan semakin marak di Kota Yogya. Hal itu tidak sekadar menjamin kesehatan pesepeda melainkan mewujudkan kualitas udara yang semakin baik. Oleh karena itu, hasil kajian awal setidaknya dibutuhkan dua peraturan walikota yang harus segera diterbitkan di kota Yogya. Masing-masing terkait penciptaan fasilitas parkir sepeda, serta pembagian ruang dan waktu bagi jalur kendaraan. Payung huku yang mengikat tersebut sangat dibutuhkan guna menunjang akses pesepeda sekaligus menguatkan Kembali Gerakan berspeda di Kota Yogya.