Sinergitas Masyarakat Perkuat Ekosistem Pariwisata Kota Yogyakarta

Masyarakat yang tersinergi dalam gotong royong, perencanaan yang baik dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, realisasi yang terarah, terukur dan pendampingan yang intensif, serta evaluasi program yang memiliki inisiasi kontinuitas untuk roda gerak pembangunan masyarakat berkelanjutan akan menghasilkan ekosistem pembangunan berkelanjutan yang meniliki nilai guna baik bagi masyarakat maupun seluruh stakeholder yang ada di kota yogyakarta, demikian dikatakan oleh Susanto Dwi Antoro SE, ketua komisi B DPRD Kota Yogyakarta, pada jaring aspirasi (reses) DPRD Kota Yogyakarta, di Pendopo De luweh, Prenggan, Kotagede.

Jaring aspirasi juga merupakan elemen yang penting bagi masyarakat, dimana setiap anggota dewan mendengarkan aspirasi masyarakat dalam berbagai masukan, usulan bahkan kritik yang disampaikan oleh masyarakat.  Oleh karena itu, Antoro, nama panggilan Ketua Komisi B ini, mengemukakan bahwa jaring aspirasi masyarakat atau reses ini menjadi bahan masukan bagi dirinya selaku Anggota DPRD kota untuk menyusun pokok pikiran yang dihimpun dari berbagai masukan dan usulan anggota masyarakat. Antoro juga menegaskan, bahwa dirinya selalu siap menampung berbagai usulan masyarakat serta mendampingi usulan-usulan masyarakat ini dapat terencana dengan baik, terealisasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat, untuk kesejahteraaan masyarakat.


Jaring aspirasi atau reses kali ini, Antoro, mengedepankan bahwa perlunya memperkuat ekosistem pariwisata yang berbasis pada seni dan budaya, ekonomi masyarakat terutama UMKM, serta ekosistem pariwisata yang lain seperti pertanian, destinasi dan atraksi wisata, sentra UKM dll. Ekosistem pariwisata ini penting, tidak hanya destinasi saja tetapi memiliki ambience dan elemen-elemen penguatnya, misalnya salah satu destinasi wisata didukung dengan UKM, atraksi wisata, kelestarian lingkungan dll. Sinergitas masyarakat ini bisa terealisasi apabila dimulai dengan sistem perencanaan yang baik, ditata dan dikelola dengan profesional yang terukur dan terarah. Harapannya pariwisata di kota Yogyakarta tumbuh berkembang sejajar dengan peningkatan ekonomi di masyarakat sekitarnya.


Jaring aspirasi atau reses dihadiri dari berbagai elemen masyarakat yaitu ketua RW dan kelompok seni seperti Perwakilan Paguyuban Ngesti Wening laras, Paguyuban Kesenian Tegal Gendu, dan pelaku-pelaku seni di Kelurahan Prenggan, Kelompok Seni Punawakan Tahunan, Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Perkumpulan Seni Kethoprak Kota Yogyakarta (PAKSIRAJA).
Pada sesi tanya jawab terdapat berbagai ragam masukan dan usulan dari berbagai elemen masyarakat tersebut. Antoro, mengatakan bahwa ragam masukan dan usulan dari berbagai elemen masyarakat ini akan dimasukkan kedalam pokok pikiran dan didampingi dalam pengusulannya, pengusulan-pengulan ini akan dirumuskan kepada OPD-OPD terkait agar tersinkronisasi dengan rancangan program pemerintah kota Yogyakarta.