Komisi A DPRD Kota Yogya Dorong Antisipasi Lonjakan Ketiga Covid-19 Lewat Penguatan Wilayah
YOGYAKARTA : Potensi gelombang ketiga COVID-19 di tanah air diprediksi berbagai pihak terjadi di akhir tahun 2021.
Hal ini berkaca dari lonjakan kasus virus Corona yang terjadi pada akhir tahun 2020 dan pertengahan tahun 2021.
Saat itu, terjadi peningkatan mobilitas yang tinggi saat perayaan hari besar keagamaan. Agar hal serupa tidak terulang lagi, dibutuhkan upaya dan langkah-langkah antisipasi.
"Untuk antisipasi terjadinya lonjakan lagi perlu kesiapsiagaan berbasis wilayah, jadi ketika ada kasus seperti lonjakan kemarin tiap wilayah siap dengan sarana prasarana yang dibutuhkan," kata Anggota Komisi A DPRD Kota Yogyakarta Tri Waluko Widodo Sabtu (4/12).
Politisi dari Fraksi PAN itu mengatakan kesiapsiagaan di tingkat wilayah perlu karena pengampu wilayah seperti kecamatan adalah ujung tombak penanganan kasus.
Triwaluko mencontohkan saat lonjakan kasus terjadi hebat di Yogyakarta medio Juli-Agustus lalu, ketika angka kematian begitu tinggi, kemudian muncul berbagai keluhan masyarakat yang sulit mendapatkan ambulance baik yang mengantar dari rumah ke rumah sakit, atau dari rumah sakit ke pemakaman.
Sementara di satu sisi saat itu armada ambulans mobile yang dimiliki oleh Pemkot untuk melayani masyarakat juga sangat terbatas. Meskipun kemudian sarana dan armada bantuan itu tak berhenti berdatangan.
"Kami di Komisi A juga telah berkomunikasi dengan ini Badan Pengelolaan dan Keuangan dan Aset Daerah Kota Yogyakarta untuk pengadaan mobil khususnya ambulance dengan sistem pinjam pakai untuk kesiapsiagaan apabila lonjakan lagi," kata Triwaluko.
Triwaluko menuturkan di masa pandemi belum berakhir dan ancaman gelombang ketiga, Kota Yogyakarta musti lebih tangguh untuk menghadapinya.
"Yang penting dari basis kecamatan ini lebih diperkuat, agar penanganan cepat," kata Triwaluko.