Belajar dari Bali, setiap orang di dalamnya sama-sama bekerja mengatasi Covid 19

BALI-Sebagai destinasi wisata di Indonesia, pandemi Covid-19 memukul perekonomian Bali secara telak. Kendati demikian, gotong royong antara eksekutif, legislatif, pelaku wisata, tokoh masyarakat dan warga membawa daerah tujuan wisata ini membangun kembali pariwisata.

Wakil Bupati Badung 1 Ketut Suiasa mengakui jika perekonomian di Badung merasakan dampak terbesar. Apalagi pariwisata menjadi tulang punggung perekonomian Badung. Begitu penerbangan internasional dan domestik ditutup, praktis perputaran uang menjadi tersendat. Pemerintah Kabupateb (Pemkab) Badung pun menggandeng seluruh pelaku usaha untuk menemukan jalan keluar secepatnya.

"Dari diskusi, kami sepakat untuk memberikan jaminan. Jaminan saat datang ke Bali sehat, pulang juga sehat. Jika di tingkat dalam negeri sudah berhasil, kami akan menularkan ke negara tetangga. Saya datang ke Indonesia sehat, pulang juga sehat," kata dia saat ditemui di sela-sela kunjungan DPRD Kota Jogja, Rabu (16/6) di Badung, Bali.

Kepercayaan ini diharapkan dapat menjadi pembuka jalan agar wisatawan mau datang ke Bali, utamanya di Badung. Sebab dari peta penyebaran jasa akomodasi di Bali, 71% di antaranya ada di Badung.

Selanjutnya, kata dia, jumlah penerima vaksin terus digenjot. Target Pemkab Badung pun justru melebihi angka yang ditentukan Pemerinta Pusat. "Alhamdulilah, vaksin kaami sudah banyak. Pusat menargetkan ada 387.000 orang selama 2021. Kami sudah 331.332 orang. Jumlah orang yang tervaksin sudah 85 persen dari target," ujarnya.

Percepatan program vaksin ini, disebutnya juga berkat kerja sama tiap pihak. Seluruh pelaku wisata hingga tokoh masyarakat turut digerakkan. Vaksin pun tak hanya diperuntukan masyarakat Badung, pelak wisata yang bukan orang Bali tetapi juga para warga negara asing.

Ketua DPRD Kota Jogja, Danang Rudiyatmoko menyampaikan pariwisata Bali saat ini sudah bergerak aktif meski belum seramai sebelum pandemi Covid-19. Menurut dia, hal ini signal positif bagi Bali karena pariwisata sepenuhnya menopang kehidupan masyarakat Bali. Dibandingkan dengan Bali, Jogja dinilainya lebih fleksibel. Meski pariwisata berperan besar tetapi bukan satusatunya sehingga dampak yang ditimbulkan tak sebesar Bali.

"Belajar dari Bali, setiap orang di dalamnya sama-sama bekerja mengatasi Covid 19. Tokoh Masyarakat ikut menghimbau. Begitu juga pejabat. Mobil kepala dinas kalau dipakai untuk kebutuhan penanganan, dapat dipakai. Belum lagi Wakil Bupati dan Bupati Bandung yang turun langsung ke lapangan dengan melakukan banyak hal," jelasnya.