Tatap Muka Sekolah Terbatas Juli, DPRD Kota Yogya: Fasilitas Harus Siap

YOGYAKARTA: Pemerintah tengah menyiapkan sekolah tatap muka terbatas di bulan Juli mendatang. 

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di bulan Juli 2021 ini berdasarkan keputusan SKB 4 menteri soal tahun ajaran baru untuk opsi sekolah menerima pendidikan tatap muka.

Soal pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di bulan Juli itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Jogja Krisnadi Setyawan mengatakan pemerintah daerah harus benar benar menyiapkan semua fasilitas yang dibutuhkan. 

Termasuk siapa saja nanti yang bertanggung jawab jika ada terkena kasus Covid-19 termasuk fasilitasnya.

“Harus jelas semua seperti apa kesiapan fasilitas hingga siapa penanggungjawabnya," katanya Sabtu (12/6).

Melihat kondisi saat ini maka perlu kehati-hatian dalam membuka kembali pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di Kota Jogja.

Sebab melihat kondisi bangunan sekolah saat ini tidak semuanya ideal di tengah pandemi Covid-19.

“Gedung sekolah yang baru dibangun itu jendela kecil, malah sesuai saat ini yang sekolah zaman Belanda itu jendelanya besar-besar itu sesuai dengan kondisi saat ini. Kalau tatap muka terbatas maka batasannya mana dulu,” katanya.

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di Kota Jogja harus menjadi perhatian sekolah, orang tua dan masyarakat. Sebab, banyak orang tua yang belum menerima dan mau anaknya sekolah tatap muka terbatas.

“Pendidikan tatap muka maka harus dipertimbangkan karena orang tua, bagaimana jika ada orang tua yang tidak setuju,” katanya.

Untuj menyiapkan kondisi tatap muka guru harus divaksin semua, standar prokes memadai harus sudah lengkap siap dijalankan. Satu ruangan harus satu wastafel, dan punya hand sanitizer, terhermogun dan disinfektan dan sistem keluar masuk sudah disiapkan. 

Sekolah tatap muka terbatas juga harus dipastikan sebulan sebelumnya dengan memantau sekolah setidaknya sebanyak tiga kali. 

Dalam pembelajaran tatap muka terbatas ini proses seperti saat orang tua mengantar ke sekolah, proses guru mengajar dan proses anak pulang sekolah perlu jadi perhatian.

“Seluruh proses baik saat berangkat dan pulang sekolah juga perlu jadi perhatian,” katanya.