Dewan Minta Pemkot Tegas Antisipasi Kerumunan Malam Tahun Baru

Kalangan legislatif Kota Jogja menilai kenaikan kasus positif covid-19 di Kota Yogyakarta  dalam dua bulan terakhir cukup signifikan. Berdasarkan data dari laman resmi Pemkot Jogja  corona.jogjakota.go.id tercatat bahwa hingga hari minggu sore kemarin jumlah akumulasi total pasien covid-19 Kota Yogyakarta mencapai 1421 orang dengan pasien meninggal hingga 56 orang. Selama bulan November rata-rata penambahan pasien mencapai 20 pasien per hari bahkan hari senin lalu mencapai 70 kasus positif. Sementara rata-rata pasien covid-19 adalah mereka yang memiliki riwayat perjalanan keluar daerah. Untuk itu DPRD Kota Jogja mendukung Pemkot Jogja untuk melakukan langkah tegas dalam mengantisipasi berbagai kerumunan. Pemkot Jogja diminta untuk melarang kegiatan perayaan tahun baru maupun kegiatan sejenis yang berpotensi menimbulkan kerumunan

Anggota Pansus Covid-19, Bambang Anjar Jalumurti melihat bahwa dengan adanya libur panjang maka jumlah wisatawan yang datang ke Jogja akan mengalami kenaikan. Sehingga harus ada upaya untuk mengantisipasi potensi kerumunan. Sejauh ini Pemerintah Provinsi DIY sudah melakukan antisipasi dengan mengeluarkan keputusan agar pendatang dari dan keluar jogja wajib melakukan swab antigen. “Sejalan dengan kebijakan tersebut, Pemkot Jogja juga wajib mengeluarkan aturan tegas untuk mengantisipasi kerumunan masyarakat pada malam tahun baru yang berpotensi menimbulkan klaster covid-19 baru yang tentunya akan memperburuk keadaan,” ucapnya pada Selasa (29/12).

Ketua Fraksi PKS ini juga menyarankan selain meniadakan acara perayaan malam tahun baru, Pemkot Jogja bisa melakukan pembatasan akses lalu lintas dengan menutup akses ke sejumlah titik strategis yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti Titik 0 dan Tugu Golong Gilig serta membatasi akses ke alun-alun utara serta Jalan Malioboro. “Upaya ini selain untuk mengantisipasi timbulnya kerumunan yang berpotensi menambah angka peningkatan pasien covid-19, juga akan meminimalisir laka lintas yang seringkali terjadi di momen perayaan tahun baru,” tegas Bambang. (fie/ast)