Sekolah di Jogja Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka
Terhitung sejak bulan Maret lalu, Covid-19 sudah menjadi wabah penyakit yang menyebar secara global, bukan hanya di Indonesia tapi hingga di seluruh dunia, sehingga dikenal dengan istilah “Pandemi”. Di masa pandemi ini semua aktivitas sangatlah dibatasi mulai dari pekerjaan ataupun kegiatan yang melibatkan kerumunan bahkan sampai dengan proses belajar mengajar yang sampai saat ini masih menggunakan sistem daring.
Dalam sebuah acara penerimaan kunjungan kerja DPRD Kota Banjarmasin pada Jumat (20/11) siang, A. Bambang Agung Adrijanto, Kabag Administrasi Umum dan Humas Sekretariat DPRD Kota Yogyakarta membahas mengenai bagaimana persiapan dan kebijakan untuk sekolah tatap muka di kota Yogyakarta. Terkait kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta, masih mengacu pada instruksi Gubernur DIY. Meski beberapa waktu lalu ada wacana yang memperbolehkan proses belajar mengajar tatap muka, namun semua tergantung pada wali murid. Jika ada wali murid yang belum mengizinkan, maka dipersilakan untuk tetap mengikuti pembelajaran secara daring. “Di Kota Jogja, sejak bulan Oktober dimulai dari tingkat SMA/SMK sederajat sudah memberlakukan simulasi pembelajaran tatap muka, namun hanya segelintir dan belum merata. Kegiatan itu tentunya harus disertai dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat,” ucapnya
Pada pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat 1 DPRD Kota Yogyakarta tersebut, Noorlatifah selaku Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin juga memaparkan proses simulasi proses belajar yang dilakukan di Kota Banjarmasin. Simulasi tersebut dilakukan sejak hari Senin, 16 November 2020, dimulai dari tingkat SMP/MTS sederajat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati apakah protokol kesehatan yang diterapkan sudah memenuhi standar. “Selanjutnya akan ada proses evaluasi terkait penerapan protokol kesehatan. Simulasi juga bertujuan untuk menentukan sistem pembelajaran yang tepat untuk mencegah terjadinya klaster baru penularan covid-19 khususnya di sekolah,” tuturnya. (Fira/ast)