Lorong Sayur Jadi Program Unggulan Warga Jogja
Anggota Dewan dari Komisi B DPRD Kota Jogja melakukan shooting di sebuah stasiun televisi bertajuk Wedang Ronde pada Jumat (13/11) sore. Acara talkshow yang dikemas dalam guyonan santai tersebut melibatkan pelawak Yogyakarta, Joned, Jumitri, BambangGun, Sihono, dan Wisben. Selain menghibur, acara tersebut bertujuan menyampaikan pesan kepada masyarakat Kota Yogyakarta dengan topik Ketahanan Pangan.
Ipung Purwandari, Anggota Komisi B DPRD Kota Jogja menyampaikan bahwa dalam upaya ketahanan pangan di Kota Jogja, Pemkot Jogja mengembangkan program lorong sayur yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT). Kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan lahan sempit untuk menanam. Tanaman yang bisa dikembangkan antara lain sawi, kangkung, dan cabe. Dengan hasil panen, masyarakat diharapkan bisa menghemat pengeluaran untuk memasak. Dinas Pertanian juga mendampingi kegiatan kelompok tersebut di setiap kecamatan dari mulai mengajarkan cara bercocok tanam hingga perawatannya. Selain bisa dimanfaatkan untuk keperluan pribadi, hasil panen juga bisa juga di jual dan dalam pemasarannya juga dibantu oleh Dinas Pertanian Kota Jogja. “Sudah banyak kampung di Kota Jogja yang melakukan kegiatan lorong sayur ini. Respon dari masyarakat luar biasa terutama ibu-ibu dengan adanya kegiatan lorong sayur ini. Harapannya saya agar masyarakat yang belum menanam sayuran di tanah kosong dekat rumah segera menanam. Ke depannya untuk menambah peminat lorong sayur, Pemkot bisa membuat lomba lorong sayur antar kampung,” ujarnya
Sementara, Antonius Fokki Ardiyanto, Anggota Komisi B DPRD Kota Jogja memaparkan bahwa selain Kelompok Wanita Tani (KWT) ada juga Kelompok Petani Laki-Laki (POKTAN). Keduanya digabung menjadi gabungan kelompok tani. KWT dan POKTAN disahkan secara resmi oleh Kepala Desa dan menjadi binaan Dinas Pertanian Kota Jogja, sehingga berhak mendapat fasilitas berupa bimbingan teknis dan pendampingan. Ketika ketahanan selesai lalu kesehatan pangan nextnya “Harapannya ketika program ini berhasil maka harus dibuatkan bank sayur yang tujuannya bisa dijual ke daerah lain, jadi tidak hanya di Jogja saja. Semoga ini bisa menjadi kebanggan masyarakat Jogja,” kata Fokki.
Tayangan ini akan disiarkan di stasiun TV lokal Jogja, Adi TV pada 16 Desember 2020, Pukul 20.00 – 21.00 WIB. (rizal/ast)