Dewan Pastikan WJNC 2020 Tanpa Kerumunan
Pemkot Jogja melalui Dinas Pariwisata berencana menggelar serangkaian pra-acara Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) 2020 di sejumlah titik. Berbagai seniman dari bermacam bidang turut memeriahkan acara ini. Rencana Pemkot Jogja menggelar kembali Wayang Jogja Night Carnival ( 2020 ) dalam rangka puncak HUT kota Jogja ke 264 patut diapresiasi. Namun kalangan legislatif Kota Jogja menyampaikan pendapatnya bahwa dibutuhkan kehati-hatian ekstra dalam pelaksanaan WJNC 2020 ini, karena tentu agenda seperti ini dapat memancing kerumunan masyarakat.
Triyono Hari Kuncoro, anggota Komisi A DPRD Kota Jogja menyampaikan bahwa gelaran kegiatan seni budaya tentunya mengundang banyak orang. WJNC 2020 yang sudah menjadi ikon tahunan Kota Jogja dan dinantikan kehadirannya oleh masyarakat maupun wisatawan. Mengingat situasi masih dalam kondisi pandemi dimana penambahan kasus covid-19 juga belum berhenti, maka perlu penerapan protokol yang lebih maksimal guna mencegah penyebaran wabah seperti pembatasan pengunjung dan penerapan physical distancing diantara pementas. “Mestinya semua instrumen berbasis IT yang dimiliki pemkot seperti videotron dan channel YouTube dapat lebih dimanfaatkan secara maksimal. Jangan sampai maunya bagus malah muncul klaster baru,” ucap Wakil Ketua Fraksi PKS ini.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kota Jogja Maryustion Tonang menjelaskan dalam WJNC ke-5 ini memang ada beberapa hal yang berbeda karena diselenggarakan pada masa pandemi covid-19. Perbedaan yang jelas karena digelar dengan pola virtual. Protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian covid-19 menjadi hal utama yang tidak bisa ditawar. Dalam agendanya, sejumlah tamu yang diundang pun dibatasi. Dari segi atrasksi pun berbeda dengan tahun sebelumnya karena ada beragam pertunjukkan yang digelar dengan tidak bersifat massal. WJNC tetap mempertahankan adanya Tugu Jogja yang digelar pada malam hari dan wayang. Agenda pra acara WJNC tahun ini digelar pada 4 titik, yaitu Tugu Jogja, pedestrian Suroto Kotabaru, Pojok Beteng Tanjung Anom, dan Plaza Pasar Ngasem. Berbagai pertunjukan digelar di tiap-tiap lokasi, yaitu ada tari Edan-Edanan, Tarian Solah Buto, Tari Neng Omah Wae, penampilan musik, dan berbagai pertunjukan kesenian lainnya. “Prinsip 4 titik ini juga dengan pola protokol kesehatan sehingga tanpa ada kerumunan. Publikasi juga dibatasi agar orang-orang tidak hadir. Sebagai gantinya, warga dapat menyaksikan berbagai suguhan kesenian secara daring melalui media sosial Pemkot Jogja. Pra acara ini direkam dan disiarkan bersamaan dengan acara puncak WJNC 2020 pada Rabu (21/10),” urainya. (fie/ast)