Pemberdayaan Kampung Basis Tematik, Ekonomi Akan Lebih Merata

Program pemberdayaan melalui kampung yang digulirkan Pemkot harus menyentuh sektor hulu hingga hilir. Hal ini supaya bangkitan ekonomi yang terjadi dapat dirasakan secara lebih merata. Apalagi setiap kampung memiliki karakter yang berbeda sehingga sentuhan programnya pun harus disesuaikan. Sekretaris Fraksi NasDem DPRD Kota Yogya Oleg Yohan, menilai munculnya kampung sayur, kampung kuliner, kampung kerajinan hingga lele cendol, menyimpan potensi untuk semakin dikembangkan. "Tidak semua kampung lantas diseragamkan. Ada karakter atau tematik yang perlu dibangun. Di sini pentingnya sektor hulu-hilir seperti ada kampung yang fokus untuk produksi kemudian ada juga yang menggarap pengolahannya dan kampung lain memasarkan. Itu tinggal disesuaikan dengan karakter kampungnya," paparnya.

Oleh karena itu, tidak lantas ketika program lele cendol digulirkan kemudian semua kampung diarahkan menjalankannya. Melainkan harus ada tematik sesuai dengan kearifan kampung sehingga tidak dipaksa untuk seragam. Munculnya tematik di tiap kampung itu pun bisa disinergikan dengan wisata kampung yang kini digagas Pemkot. Kegiatan gowes keliling kampung tiap Jumat pagi oleh kepala daerah, bisa membesarkan hati warga setempat. Kunjungan kepala daerah yang mengenalkan kampung sekaligus menggali potensinya, membuat warga merasa diperhatikan. "Jika hati warga sudah tergerak maka akan lebih mudah untuk mengoptimalkan potensi di sana. Rute gowes kampung kemudian dijadikan paket wisata," imbuh Oleg.

Wakil Ketua Komisi D ini menambahkan, Pemkot pun harus mengambil hikmah dibalik musibah pandemi. Terutama munculnya semangat gotong royong di masyarakat meski aktivitas ekonomi melemah. Semangat itu antara lain munculnya gerakan cantelan berkah, berbagi tidak merugi maupun 'ngluwihi mbagehi'. Itu semua tumbuh setelah adanya pandemi. Sehingga modal sosial di masyarakat sudah ada dan tinggal disinergikan dengan kebijakan pemerintah. Oleg mengatakan, kalangan dewan siap mendukung proses penganggaran sepanjang hal itu dibutuhkan oleh masyarakat. Seperti dirinya yang turut memprogramkan ke OPD terkait seperti Dinas Pariwisata untuk fokus menggarap dodolan kampung, Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi berupa pinjaman lunak dari BPD DIY dengan bunga 3 persen per tahun maupun Dinas Pertanian dan Pangan untuk optimalisasi danais yang diperolehnya. (dhi/ast)