Pemkot Jogja Fasilitasi Wifi Publik, Solusi Kendala PJJ
Komisi D DPRD Kota Yogyakarta menggelar dialog interaktif melalui media elektronik radio pada Rabu (8/10). Talkshow ini disiarkan secara live melalui radio Sonora FM. Talkshow ini mengambil tema Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Masa Pandemi Covid-19.
Hasyim, Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa pada saat awal diberlakukannya pembelajaran jarak jauh disambut antusias oleh para siswa dan orang tua. Hingga akhirnya setelah pembelajaran tersebut berlangsung dari bulan Maret – Juni, muncul beberapa kendala diantaranya orang tua yang kurang memahami materi yang di sampaikan dalam pendampingan dirumah, kesibukan orang tua yang bekerja sehingga tidak dapat mendampingi anaknya ketika sistem daring, dan adanya keluhan orang tua terkait dengan penambahan biaya kuota. “Orang tua meminta agar sistem pendidikan pembelajaran tatap muka bisa diberlakukan kembali. Namun hal tersebut hanya bisa dilakukan pada daerah zona hijau dan kuning, sehingga di Kota Yogyakarta belum memperbolehkan,” ucapnya.
Muhammad Ali Fahmi, anggota Komisi D DPRD Kota Yogyakarta menambahkan bahwa jika diperhatikan kendala dari awal sistem pendidikan menjadi hal utama yang harus diatasi karena visi misi dari Kota Yogyakarta yaitu meningkatkan kualitas pendidikan. Kota Yogyakarta merupakan Kota Pendidikan terbaik di Indonesia. Adana peningkatan Kualitas Pendidikan karena adanya inovasi yang dilakukan oleh guru seperti siaran yang ditayangkan oleh TVRI Yogyakarta dalam penyampaian materi. “Terkait kendala kuota belajar, Dinas Komunikasi Informatika dan Persandia Kota Yogyakarta telah membangun kurang lebih 186 titik akses wifii Publik untuk mendukung sarana PJJ di beberapa titik tertentu. Hampir 400 titik yang akan dipasangi hingga tahun 2021 di Yogyakarta,” kata Fahmi.
Ahmad Mufaris, anggota Komisi D DPRD Kota Yogyakarta menambahkan bahwa bagi siswa yang tidak memiliki sarana belajar daring maka di layani dengan program Guru Kunjung yang memberikan materi pembelajaran secara tatap muka melalui modul serta konsultasi pembelajaran dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Pihaknya juga meminta kerjasamanya agar masyarakat khususnya orang tua untuk tetap memperhatikan dan mendampingi anak-anak ketika proses pembelajaran daring. “Hal ini semata-mata agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di masa pandemi covid-19,” ucap Ahmad. (naomi/anisa/ast)