Komitmen Pemkot Jogja Fasilitasi Olahraga Ekstrim
Rombongan pemuda yang tergabung dalam Komunitas Olahraga Ekstrim Kota Yogyakarta menyambangi gedung dewan untuk menyampaikan aspirasinya. Audiensi yang berlangsung pada Selasa (6/10) siang tersebut diterima oleh Ketua DPRD Kota Yogyakarta dan perwakilan dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta.
Wisnu, salah satu anggota komunitas menyampaikan bahwa pada dasarnya mereka membutuhkan lahan untuk berlatih, karena rata- rata mereka berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Selama ini latihan dilakukan di Pasar Denggung dan memanfaatkan lahan di sepanjang trotoar Kota Yogyakarta. “Seperti di denggung, Detail Engineering Design (DED) sudah jadi, kontraktor sudah membangun, namun hasilnya tidak sesuai. Jadi mohon kita juga dilibatkan dalam pembangunan. Kami juga mohon supaya disediakan space, sehingga ketika ada pameran bisa dilaksanakan di situ,” ucapnya.
Purnama Hadi Sutama, Kabid Bidang Fisik Bappeda Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa selama ini tempat berkumpul komunitas olahraga ekstrim adalah di Pasar Satwa dan Tanaman Hias (PASTY) Kota Yogyakarta. Ini menjadi keprihatinan bersama, karena semangat komunitas olahraga sangat tinggi namun lahan untuk latihan belum tersedia, sehingga hasilnya belum maksimal. “Dengan kondisi seperti ini dan melihat potensi yang ada harapannya supaya mereka bisa difasilitasi, syukur- syukur di wadahi. Komitmennya adalah agar pada waktu pembuatan DED, teman- teman komunitas ini bisa terlibat, agar tempatnya sesuai update. Kemudian, yang menjadi masalah lahannya dimana. Ada tanah setelah di runut masih sultan ground, tetapi kalau tidak ada keberanian untuk dimanfaatkan akan dimanfaatkan orang lain. Letaknya sisi timur giwangan dengan luas 2.200 m2.” ujarnya.
Pemkot Yogyakarta berencana akan merangkaikan pariwisata di sisi selatan kota Yogyakarta dengan Olah Raga Extrim. Agar selalu update, maka teman- teman komunitas harus dilibatkan. “Syukur- syukur dengan lahan yang sekian bisa mendidik bibit- bibit anak- anak untuk latihan. Itu hal yang akan diwadahi, kalau desainnya jadi dan lahannya jadi bisa digunakan. Komitmen kedua yang dibangun adalah dari masyarakat. Jika masyarakat di wilayah sudah setuju, maka akan dilibatkan sebagai bentuk pemberdayaan. Karena letaknya di perbatasan, akan berkoordinasi dengan wilayah terkait. Sehingga harapannya pada tahun 2022 bisa terwujud,” urai Purnama.
Sebelum menutup acara, Ketua DPRD Kota Yogyakarta, H. Danang Rudiyatmoko menyatakan prinsipnya merangkul energi anak- anak muda supaya tidak liar. Dengan adanya tempat, maka energi yang ada dapat tersalurkan. “Hal ini kita sambut baik untuk selanjutnya menjadi kebijakan pemerintah daerah,” tuturnya. (hangesti/aster)