Komisi B Sidak Kesiapan Wisata New Normal Malioboro

Komisi B DPRD Kota Yogya menggelar inspeksi mendadak (sidak) terkait kesiapan wisata menghadapi new normal. Meski sebagian destinasi mulai simulasi namun masih dibutuhkan banyak perbaikan dari sisi prosedur, edukasi hingga sarana pendukung. Sidak yang digelar Jumat (12/6) siang, menyasar tiga lokasi yakni sepanjang Malioboro, Pasar Beringharjo Barat dan Pasar Aneka Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTHY). "Kita semua mendukung Yogya harus cepat bangkit namun juga tidak mengabaikan prosedur atau protokolnya. Tadi kita lihat masih butuh banyak perbaikan," ungkap Ketua Komisi B DPRD Kota Yogya Susanto Dwi Antoro, usai sidak.

Salah satu temuannya ialah masih minimnya tempat cuci tangan di Malioboro. Terutama bagi pejalan kaki di pintu masuk sisi utara dan sisi selatan yang baru tersedia satu unit. Jika ada rombongan wisatawan datang, maka akan menimbulkan antrean bahkan kerumunan hanya untuk sekadar mencuci tangan sebelum masuk Malioboro. Begitu pula 'QR Code' bagi pengunjung di pintu masuk belum dilengkapi papan petunjuk. Sementara di Pasar Beringharjo Barat belum ada pengukuran suhu tubuh bagi pengunjung maupun pedagang saat hendak masuk. Meski demikian, Susanto Dwi Antoro mengapresiasi sudah ada pembatas untuk lintasan keluar masuk pengunjung. Hanya, tetap butuh pengawasan petugas guna mengarahkan alur pembeli agar tidak menumpuk di satu titik. "Alur pembatas itu juga terlalu pendek, sehingga rawan diloncati pembeli yang tidak mau antre sesuai alur," katanya.

Susanto juga mengusulkan ada rapid test bagi pedagang di Pasar Beringharjo Barat mengingat berpotensi terjadi keramaian ketika new normal sudah berlaku. Sementara untuk PASTHY, dinilai belum ada kesadaran dalam menjalankan protokol. Pedagang maupun pembeli masih minim memanfaatkan wastafel serta penggunaan masker. Oleh karena itu, hasil sidak tersebut akan ditindaklanjutinya dengan memanggil unsur Dinas Pariwisata serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogya.

Sementara, Kepala UPT Malioboro Ekwanto, menyebut evaluasi masih terus ia lakukan selama masa simulasi. Diakuinya sarana pendukung masih cukup minim namun secara bertahap akan terus ia tambah. Dalam waktu dekat, pihaknya juga meluncurkan tutorial memasuki kawasan Malioboro berikut aturan yang harus ditaati. "Tutorial itu akan kami sosialisasikan secara massif melalui berbagai media sosial. Supaya sejak awal wisatawan sudah memahami bagaimana etika dan tata cara selama di Malioboro," katanya. (dhi/ast)