Berbagi Sayur Mayur, Wujud Aksi Solidaritas Sosial Covid-19

Untuk meringankan membantu beban masyarakat akibat pandemi covid-19, maka pada Senin (18/5), Keluarga Besar Marhaenis Yogyakarta dengan diinisiasi DPP KBM DIY dan DPKo KBM Kota Yogyakarta melakukan aksi solidaritas sosial berbagi sayur mayur kepada masyarakat.  Aksi solidaritas sosial dimulai di pagi hari dengan belanja kebutuhan sayur mayur di pasar tradisional yang berada di tengah Kampung Gendeng yaitu Pasar Talok.

Selain membeli kepada pedagang pasar dengan harapan dapat memberikan sedikit tambahan rejeki kepada pedagang pasar menjelang hari raya Idul Fitri. Kegiatan beli di pasar tradisional juga merupakan bentuk nyata Keluarga Besar Marhaenis Yogyakarta dalam memberdayakan dan berpihak kepada kekuatan rakyat marhaen yang mengais rejeki di Pasar Tradisional Talok. Demikian disampaikan Antonius Fokki Ardiyanto, anggota Komisi B DPRD Kota Jogja. Dalam kesempatan berbelanja tersebut, Fokki juga banyak menyerap aspirasi dan harapan para pedagang pasar di masa pandemi covid-19 ini. “Mereka berharap agar pasar tidak ditutup dalam masa pandemi covid-19 dan meminta pemerintah melakukan semprotan disinfektan secara berkala,” tuturnya.

Aksi solidaritas sosial berbagi sayur mayur dilakukan mulai dari menyusuri sebuah wilayah di pinggir sungai Gajah Wong dimana banyak masyarakat yang bekerja secara informal. Selain itu dilanjutkan dengan menyusuri wilayah sepanjang rel kereta api sisi utara dan selatan Lempuyangan. Disamping itu aksi solidaritas sosial Keluarga Besar Marhaenis juga menyasar seluruh anggota Linmas se-Kalurahan Baciro yang dengan militan dan rela telah melakukan patroli keamanan wilayah sepanjang malam sejak adanya pandemi covid-19 ini untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga se Kalurahan Baciro yang terdiri dari 21 RW terluas se-Kecamatan Gondokusuman. “Dalam kegiatan ini banyak aspirasi, harapan dari masyarakat yang disampaikan diantaranya supaya pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota Jogja dan Pemda DIY bisa menyusun grand design pemulihan ekonomi pasca covid-19 dengan bersumber pada semangat gotong royong dan dana keistimewaan DIY bisa dipergunakan untuk persoalan ini,” tegas Fokki. (ant/ast)