Jangan Takut, Covid-19 Jadi Tanggung Jawab Bersama

Penanganan Covid-19 harus menjadi tanggung jawab bersama semua elemen. Masyarakat pun jangan terlalu takut atau khawatir secara berlebihan. Namun demikian, kesadaran untuk memikul tanggung jawab tersebut membutuhkan komitmen. Anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Yogya, Yustinus Kelik Mulyono, menjelaskan seluruh elemen baik pemerintah, masyarakat, komunitas maupun pengusaha memiliki peran masing-masing dalam memerangi virus Korona. "Kita semua memiliki peran. Kuncinya adalah kebersamaan untuk menghadapi ini semua. Masyarakat harus disiplin mengikuti anjuran pemerintah. Jangan meremehkan karena nanti akibatnya yang rugi juga kita sendiri," urainya, Senin (13/4).

Anggota dewan yang duduk di Komisi A ini menilai, aktivitas masyarakat kini kembali ramai. Selama masih dalam masa tanggap darurat, protokol dari pemerintah seharusnya dijalankan dengan baik. Sehingga jika tidak terpaksa atau untuk kepentingan mendesak, diimbau tetap berada di rumah serta menjaga jarak. "Kondisi seperti ini memang cukup sulit, namun kita harus optimis mampu melewatinya," imbuh Kelik.

Sementara bagi pengusaha, imbuhnya, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk menyalurkan program CSRnya. Terutama untuk menjangkau warga terdampak secara ekonomi atau bahkan membantu pemerintah untuk penyediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis. Kelik menilai, tenaga medis baik dokter, perawat atau tim medis lainnya selama ini menjadi garda terdepan dalam menangani pasien yang terjangkit virus Korona. Oleh karena itu, sudah seharusnya kinerja tim medis mendapat dukungan moral maupun material. Jangan sampai justru mereka dikucilkan ketika berada di tengah-tengah masyarakat. "Saya juga miris ketika mendengar ada jenazah perawat yang ditolak oleh warga. Padahal mereka mencurahkan waktu, tenaga serta nyawanya untuk menolong sesama," tandasnya.

Di samping itu, Kelik juga berharap agar pemerintah benar-benar hadir di tengah masyarakat. Ketika kiprah pemerintah mampu dirasakan oleh warga, maka warga pun tidak akan was-was serta merasa tenang. Bentuk kehadiran pemerintah tersebut ialah dengan kesiapan dalam hal penanganan maupun antisipasi hingga kebijakan pemulihan usai wabah Korona berakhir. Salah satu yang perlu disiapkan pemerintah saat ini selain APD ialah ketersediaan ruang yang representatif, tidak hanya bagi pasien positif maupun pasien dalam pengawasan (PDP) melainkan juga orang dalam pemantauan (ODP). Sehingga dalam menghadapi arus mudik, warga yang datang dari luar daerah bisa mendapatkan penanganan terlebih dahulu guna memastikan kondisi kesehatannya sebelum berbaur dengan keluarga dan masyarakat. "Kuncinya, harus kita hadapi bersama dan kesadaran itu membutuhkan komitmen," tegas Kelik. (Dhi/Ast)